Wednesday, 27 November 2013

Muharram Ku

Muharram merupakan salah satu bulan yang istimewa di dalam kalender islam, selain merupakan bulan yang pertama juga merupakan
salah satu dari empat bulan suci selain zulqaidah, zulhijjah, muharram dan rajab.

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi,  di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)

Kita pun disunahkan untuk berpuasa di bulan ini
Rasulullah SAW bersabda: “Dari Ibu Abbas ra, bahwa Nabi SAW, ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari, yaitu ‘Asyuraa (10 Muharram). Mereka berkata, “Ini adalah hari yang agung yaitu hari Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah SWT.  Rasulullah SAW, berkata, “Saya lebih berhak mengikuti Musa as. Daripada mereka.” Maka beliau berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa”. (HR. Bukhari)

Diantara keistimewaan lainnya adalah

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada Muharram:


  • Allah menjadikan 'Arasy.
  • Allah menjadikan Luh Mahfuz.
  • Allah menjadikan Syurga.
  • Allah menjadikan alam.
  • Allah jadikan 7 petala langit dan 7 petala bumi.
  • Allah menjadikan Malaikat Jibril.
  • Hari pertama Allah menciptakan alam.
  • Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
  • Hari pertama Allah menurunkan hujan.
  • Nabi Adam diciptakan.
  • Siti Hawa diciptakan.
  • Nabi Adam bertaubat kepada Allah.
  • Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
  • Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
  • Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
  • Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
  • Nabi Yaakub disembuhkan dari penglihatannya yang kabur
  • Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
  • Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
  • Nabi Musa menerima kitab taurat
  • Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
  • Nabi Daud diampuni Allah dari kesalahannya
  • Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.
  • Nabi Ibrahim dilahirkan .
  • Nabi Isa diangkat ke langit.


Pada tanggal 10 Muharram 61H, terjadilah peristiwa yang memilukan dalam sejarah Islam,
yaitu terbunuhnya Husein cucu Rasulullah di sebuah tempat yang bernama Karbala. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan "Peristiwa Karbala".

Dan keistimewaan lain yang tidak boleh dilupakan adalah lahirnya seorang anak manusia ke dunia ini. Putra kedua dari pasangan Bapak Sujud dan Ibu Marniasih.

Suroso Sefriaji, itu lah nama yang diberikan kepadanya. "Suroso" bisa diartikan lahir dibulan suro (muharram) atau bisa juga "su" (baik) "roso" (rasa) atau seseorang yang memiliki perasaan yang baik. Sementara "Sefri" berarti "Se" untuk September "Fri" untuk Friday.
Dan "aji" menurut wikipedia adalah suatu ilmu kesaktian tertentu.

Nama yang cukup unik persilangan dari bahasa indonesia, inggris dan jawa. Semuanya memiliki filosofi tersendiri.

Dan kalau kata CherryBelle maka keseluruhan nama itu adalah seseorang yang isstttttiiiimeewwaaaaaaa......

Kehidupannya cukup rumit dan penuh keajaiban, kadang sesuatu yang terjadi di dalam hari hari nya sama sekali tidak terduga.

Cobaan yang datang silih berganti dirasa cukup berat dan tak mampu tuk dilalui,
Apalagi Ketika Dunia datang menyapa kadang serasa tak berdaya.

Mencoba memberi arti dalam setiap langkah, mencoba berguna untuk semua. Namun masih percaya bahwa sang Pencipta tidak pernah tidur dan tidak pernah
menelantarkan hambaNya.

Tuesday, 26 November 2013

Antar Hilah dan Kita

Makna Hilah

Hilah sama dengan mukhada’ah, yakni cara (tujuan) atau trik yang halus dan samar yang dilakukan seseorang untuk meraih tujuannya, tidak akan disadari kecuali dengan kecerdasan dan kejeniusan. (Lihat I’lamul Muwaqqi’in)

Bentuk Hilah yang Haram

Ibnul Qayim rahimahullahu menjelaskan: “Macam yang kedua adalah (hilah) yang dilakukan untuk meninggalkan (tidak mengamalkan) kewajiban, menghalalkan yang haram, membalikkan yang terzalimi menjadi seorang yang zalim, seorang yang zalim menjadi pihak terzalimi, kebenaran menjadi kebatilan, yang batil menjadi kebenaran. Macam hilah yang kedua ini telah disepakati salafus shalih sebagai perbuatan yang tercela.” (Ighatsatul Lahafan, hal. 339)

Bani Israil merupakan umat Nabi Musa As, mereka merupakan bangsa yang dicipta dengan kecerdasannya, namun karena kecerdasannya itulah mereka suka ingkar kepada Tuhannya. Hilal merupakan salah satunya.
seperti yang diceritakan dalam surat (Al-A’raf: 163-167) yang artinya:

"Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabbmu, dan supaya mereka bertakwa. ” Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina. Dan (ingatlah), ketika Rabbmu memberitahukan bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Al-A’raf: 163-167)

Seperti dikisahkan dalam ayat tersebut saat itu Bani Israil tinggal di daerah pantai sehingga sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai nelayan.

Allah SWT memberikan kewajiban kepada Bani Israil untuk taat dan patuh melalui rasul-Nya.
Melalui Nabi Musa As, Bani Israil diperintahkan untuk beribadah pada hari Sabtu.
Pada hari itu, tidak boleh ada aktivitas mencari nafkah atau berburu ikan di laut.
Pada hari itu hanya digunakan untuk menyembah kepada Allah SWT.

Suatu saat Allah menguji mereka, ikan ikan tidak datang kepada mereka dihari hari biasa selain sabtu. Justru ikan ikan datang kepada mereka seolah - olah menyerahkan diri pada hari sabtu hari dimana seharusnya mereka beribadah kepada Allah.

Kemudian mereka berfikir bagaimana cara agar mereka tetap dapat menangkap ikan ikan itu. Bani Israil mencoba "mengakali" Allah dengan membuat suatu alat dimana mereka memasang alat tersebut dihari jumat dan akan mereka ambil dihari minggu. Mereka beranggapan bahwa mereka tidak melawan perintah Allah.

Seperti itulah hilah yang dilakukan oleh bani israel sehingga mereka dikutuk menjadi kera (ada yang meriwayatkan bahwa sifat mereka yang diubah menjadi sifat kera namun wujud mereka tetap manusia, dan
ada pula yang meriwayatkan bahwa mereka benar benar diubah menjadi kera).

Lalu bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita pun melakukan hal yang sama yang telah dilakukan oleh bani Israil di waktu yang dulu?
Semoga hal tersebut dapat kita ambil hikmahnya. Dan Semoga kita tidak termasuk orang orang yang merugi dalam beribadah.

Disarikan dari kajian  Ustadz Yunahar Ilyas, Lc waktu nonton Adi Tv

Monday, 28 October 2013

Nasehat Ali Bin Abi Thalib

Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan,
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas dalam perbuatan,

banyak yang baik tapi tidak berakal,
ada yang berakal tapi tidak beriman,
ada lidah fasih tapi berhati lalai,
ada yang khusyu' namun sibuk dalam kesendirian,

ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis,
ada ahli maksiat tapi rendah hati bagaikan sufi,
ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat,
dan ada yang menangis karena kufur nikmat,

ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat,
ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut,
ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan,
dan ada yang pezina tampil menjadi figur.

ada yang punya ilmu tapi tak faham,
ada yang faham tapi tak menjalankan,
ada yang pintar tapi membodohi,
ada yang bodoh tapi tak tahu diri,

ada orang beragama tapi tak berakhlaq,
ada yang berakhlaq tapi tak ber Tuhan

Lalu di antara semua itu, dimana Aku berada?"

(Ali Bin Abi Thalib)

Wednesday, 2 October 2013

Lagu Jawa






Penekanan ada pada sifat-sifat buruk manusia, agar supaya tembang tidak sekedar menjadi iming-iming, namun dapat menjadi pepeling dan saka guru untuk perjalanan hidup manusia. Berikut ini alurnya :



1. MIJIL 


Mijil artinya lahir. Hasil dari olah jiwa dan raga laki-laki dan perempuan menghasilkan si jabang bayi. Setelah 9 bulan lamanya berada di rahim sang ibu, sudah menjadi kehendak Hyang Widhi si jabang bayi lahir ke bumi. Disambut tangisan membahana waktu pertama merasakan betapa tidak nyamannya berada di alam mercapadha. Sang bayi terlanjur enak hidup di zaman dwaparayuga, namun harus netepi titah Gusti untuk lahir ke bumi. Sang bayi mengenal bahasa universal pertama kali dengan tangisan memilukan hati. Tangisan yang polos, tulus, dan alamiah bagaikan kekuatan getaran mantra tanpa tinulis. Kini orang tua bergembira hati, setelah sembilan bulan lamanya menjaga sikap dan laku prihatin agar sang rena (ibu) dan si ponang (bayi) lahir dengan selamat. Puja puji selalu dipanjat agar mendapat rahmat Tuhan Yang Maha Pemberi Rahmat atas lahirnya si jabang bayi idaman hati.

2. MASKUMAMBANG 


Setelah lahir si jabang bayi, membuat hati orang tua bahagia tak terperi. Tiap hari suka ngudang melihat tingkah polah sang bayi yang lucu dan menggemaskan. Senyum si jabang bayi membuat riang bergembira yang memandang. Setiap saat sang bapa melantunkan tembang pertanda hati senang dan jiwanya terang. Takjub memandang kehidupan baru yang sangat menantang. Namun selalu waspada jangan sampai si ponang menangis dan demam hingga kejang. Orang tua takut kehilangan si ponang, dijaganya malam dan siang agar jangan sampai meregang. Buah hati bagaikan emas segantang. Menjadi tumpuan dan harapan kedua orang tuannya mengukir masa depan. Kelak jika sudah dewasa jadilah anak berbakti kepada orang tua, nusa dan bangsa.

3. KINANTI 


Semula berujud jabang bayi merah merekah, lalu berkembang menjadi anak yang selalu dikanthi-kanthi kinantenan orang tuannya sebagai anugrah dan berkah. Buah hati menjadi tumpuan dan harapan. Agar segala asa dan harapan tercipta, orang tua selalu membimbing dan mendampingi buah hati tercintanya. Buah hati bagaikan jembatan, yang dapat menyambung dan mempererat cinta kasih suami istri. Buah hati menjadi anugrah ilahi yang harus dijaga siang ratri. Dikanthi-kanthi (diarahkan dan dibimbing) agar menjadi manusia sejati. Yang selalu menjaga bumi pertiwi.

4. SINOM


Sinom isih enom. Jabang bayi berkembang menjadi remaja sang pujaan dan dambaan orang tua dan keluarga. Manusia yang masih muda usia. Orang tua menjadi gelisah, siang malam selalu berdoa dan menjaga agar pergaulannya tidak salah arah. Walupun badan sudah besar namun remaja belajar hidup masih susah. Pengalamannya belum banyak, batinnya belum matang, masih sering salah menentukan arah dan langkah. Maka segala tindak tanduk menjadi pertanyaan sang bapa dan ibu. Dasar manusia masih enom (muda) hidupnya sering salah kaprah.

5. DHANDANGGULA


Remaja beranjak menjadi dewasa. Segala lamunan berubah ingin berkelana. Mencoba hal-hal yang belum pernah dirasa. Biarpun dilarang agama, budaya dan orang tua, anak dewasa tetap ingin mencobanya. Angan dan asa gemar melamun dalam keindahan dunia fana. Tak sadar jiwa dan raga menjadi tersiksa. Bagi anak baru dewasa, yang manis adalah gemerlap dunia dan menuruti nafsu angkara, jika perlu malah berani melawan orang tua. Anak baru dewasa, remaja bukan dewasa juga belum, masih sering terperdaya bujukan nafsu angkara dan nikmat dunia. Sering pula ditakut-takuti api neraka, namun tak akan membuat sikapnya menjadi jera. Tak mau mengikuti kareping rahsa, yang ada selalu nguja hawa. Anak dewasa merasa rugi bila tak mengecap manisnya dunia. Tak peduli orang tua terlunta, yang penting hati senang gembira. Tak sadar tindak tanduknya bikin celaka, bagi diri sendiri, orang tua dan keluarga. Cita-citanya setinggi langit, sebentar-sebentar minta duit, tak mau hidup irit. Jika tersinggung langsung sengit. Enggan berusaha yang penting apa-apa harus tersedia. Jiwanya masih muda, mudah sekali tergoda api asmara. Lihat celana saja menjadi bergemuruh rasa di dada. Anak dewasa sering bikin orang tua ngelus dada. Bagaimanapun juga mereka buah dada hati yang dicinta. Itulah sebabnya orang tua tak punya rasa benci kepada pujaan hati. Hati-hati bimbing anak muda yang belum mampu membuka panca indera, salah-salah justru bisa celaka semuanya.

6. ASMARADANA


Asmaradana atau asmara dahana yakni api asmara yang membakar jiwa dan raga. Kehidupannya digerakkan oleh motifasi harapan dan asa asmara. Seolah dunia ini miliknya saja. Membayangkan dirinya bagaikan sang pujangga atau pangeran muda. Apa yang dicitakan haruslah terlaksana, tak pandang bulu apa akibatnya. Hidup menjadi terasa semakin hidup lantaran gema asmara membahana dari dalam dada. Biarlah asmara membakar semangat hidupnya, yang penting jangan sampai terlena. Jika tidak, akan menderita dikejar-kejar tanggungjawab hamil muda. Sebaliknya akan hidup mulia dan tergapai cita-citanya. Maka sudah menjadi tugas orang tua membimbing mengarahkan agar tidak salah memilih idola. Sebab sebentar lagi akan memasuki gerbang kehidupan baru yang mungkin akan banyak mengharu biru. Seyogyanya suka meniru tindak tanduk sang gurulaku, yang sabar membimbing setiap waktu dan tak pernah menggerutu. Jangan suka berpangku namun pandailah memanfaatkan waktu. Agar cita-cita dapat dituju. Asmaradana adalah saat-saat yang menjadi penentu, apakah dirimu akan menjadi orang bermutu, atau polisi akan memburu dirimu. Salah-salah gagal menjadi menantu, malah akan menjadi seteru.

7. GAMBUH 


Gambuh atau Gampang Nambuh, sikap angkuh serta acuh tak acuh, seolah sudah menjadi orang yang teguh, ampuh dan keluarganya tak akan runtuh. Belum pandai sudah berlagak pintar. Padahal otaknya buyar matanya nanar merasa cita-citanya sudah bersinar. Menjadikannya tak pandai melihat mana yang salah dan benar. Di mana-mana ingin diakui bak pejuang, walau hatinya tak lapang. Pahlawan bukanlah orang yang berani mati, sebaliknya berani hidup menjadi manusia sejati. Sulitnya mencari jati diri kemana-mana terus berlari tanpa henti. Memperoleh sedikit sudah dirasakan banyak, membuat sikapnya mentang-mentang bagaikan sang pemenang. Sulit mawas diri, mengukur diri terlalu tinggi. Ilmu yang didapatkannya seolah menjadi senjata ampuh tiada tertandingi lagi. Padahal pemahamannya sebatas kata orang. Alias belum bisa menjalani dan menghayati. Bila merasa ada yang kurang, menjadikannya sakit hati dan rendah diri. Jika tak tahan ia akan berlari menjauh mengasingkan diri. Menjadi pemuda pemudi yang jauh dari anugrah ilahi. Maka, belajarlah dengan teliti dan hati-hati. Jangan menjadi orang yang mudah gumunan dan kagetan. Bila sudah paham hayatilah dalam setiap perbuatan. Agar ditemukan dirimu yang sejati sebelum raga yang dibangga-banggakan itu menjadi mati.

8. DURMA


Munduring tata krama. Dalam cerita wayang purwa dikenal banyak tokoh dari kalangan “hitam” yang jahat. Sebut saja misalnya Dursasana, Durmagati,Duryudana. Dalam terminologi Jawa dikenal berbagai istilah menggunakan suku kata dur/ dura (nglengkara) yang mewakili makna negatif (awon). Sebut saja misalnya : duraatmoko, duroko, dursila, dura sengkara, duracara (bicara buruk), durajaya, dursahasya, durmala, durniti, durta, durtama, udur, dst. Tembang Durma, diciptakan untuk mengingatkan sekaligus menggambarkan keadaan manusia yang cenderung berbuat buruk atau jahat. Manusia gemar udur atau cekcok, cari menang dan benernya sendiri, tak mau memahami perasaan orang lain. Sementara manusia cendrung mengikuti hawa nafsu yang dirasakan sendiri (nuruti rahsaning karep). Walaupun merugikan orang lain tidak peduli lagi. Nasehat bapa-ibu sudah tidak digubris dan dihiraukan lagi. Lupa diri selalu merasa iri hati. Manusia walaupun tidak mau disakiti, namun gemar menyakiti hati. Suka berdalih niatnya baik, namun tak peduli caranya yang kurang baik. Begitulah keadaan manusia di planet bumi, suka bertengkar, emosi, tak terkendali, mencelakai, dan menyakiti. Maka hati-hatilah, yang selalu eling dan waspadha.

9. PANGKUR


Bila usia telah uzur, datanglah penyesalan. Manusia menoleh kebelakang (mungkur) merenungkan apa yang dilakukan pada masa lalu. Manusia terlambat mengkoreksi diri, kadang kaget atas apa yang pernah ia lakukan, hingga kini yang ada tinggalah menyesali diri. Kenapa dulu tidak begini tidak begitu. Merasa diri menjadi manusia renta yang hina dina sudah tak berguna. Anak cucu kadang menggoda, masih meminta-minta sementara sudah tak punya lagi sesuatu yang berharga. Hidup merana yang dia punya tinggalah penyakit tua. Siang malam selalu berdoa saja, sedangkan raga tak mampu berbuat apa-apa. Hidup enggan mati pun sungkan. Lantas bingung mau berbuat apa. Ke sana-ke mari ingin mengaji, tak tahu jati diri, memalukan seharusnya sudah menjadi guru ngaji. Tabungan menghilang sementara penyakit kian meradang. Lebih banyak waktu untuk telentang di atas ranjang. Jangankan teriak lantang, anunya pun sudah tak bisa tegang, yang ada hanyalah mengerang terasa nyawa hendak melayang. Sanak kadhang enggan datang, karena ingat ulahnya di masa lalu yang gemar mentang-mentang. Rasain loh bentar lagi menjadi bathang..!!

10. MEGATRUH 


Megat ruh, artinya putusnya nyawa dari raga. Jika pegat tanpa aruh-aruh. Datanya ajal akan tiba sekonyong-konyong. Tanpa kompromi sehingga manusia banyak yang disesali. Sudah terlambat untuk memperbaiki diri. Terlanjur tak paham jati diri. Selama ini menyembah tuhan penuh dengan pamrih dalam hati, karena takut neraka dan berharap-harap pahala surga. Kaget setengah mati saat mengerti kehidupan yang sejati. Betapa kebaikan di dunia menjadi penentu yang sangat berarti. Untuk menggapai kemuliaan yang sejati dalam kehidupan yang azali abadi. Duh Gusti, jadi begini, kenapa diri ini sewaktu masih muda hidup di dunia fana, sewaktu masih kuat dan bertenaga, namun tidak melakukan kebaikan kepada sesama. Menyesali diri ingat dulu kala telah menjadi durjana. Sembahyangnya rajin namun tak sadar sering mencelakai dan menyakiti hati sesama manusia. Kini telah tiba saatnya menebus segala dosa, sedih sekali ingat tak berbekal pahala. Harapan akan masuk surga, telah sirna tertutup bayangan neraka menganga di depan mata. Di saat ini manusia baru menjadi saksi mati, betapa penyakit hati menjadi penentu dalam meraih kemuliaan hidup yang sejati. Manusia tak sadar diri sering merasa benci, iri hati, dan dengki. Seolah menjadi yang paling benar, apapun tindakanya ia merasa paling pintar, namun segala keburukannya dianggapnya demi membela diri. Kini dalam kehidupan yang sejati, sungguh baru bisa dimengerti, penyakit hati sangat merugikan diri sendiri. Duh Gusti…!

11. POCUNG 


Pocung atau pocong adalah orang yang telah mati lalu dibungkus kain kafan. Itulah batas antara kehidupan mercapadha yang panas dan rusak dengan kehidupan yang sejati dan abadi. Bagi orang yang baik kematian justru menyenangkan sebagai kelahirannya kembali, dan merasa kapok hidup di dunia yang penuh derita. Saat nyawa meregang, rasa bahagia bagai lenyapkan dahaga mereguk embun pagi. Bahagia sekali disambut dan dijemput para leluhurnya sendiri. Berkumpul lagi di alam yang abadi azali. Kehidupan baru setelah raganya mati. Tak terasa bila diri telah mati. Yang dirasa semua orang kok tak mengenalinya lagi. Rasa sakit hilang badan menjadi ringan. Heran melihat raga sendiri dibungkus dengan kain kafan. Sentuh sana sentuh sini tak ada yang mengerti. Di sana-di sini ketemu orang yang menangisi. Ada apa kok jadi begini, merasa heran kenapa sudah bahagia dan senang kok masih ditangisi. Ketemunya para kadhang yang telah lama nyawanya meregang. Dalam dimensi yang tenang, hawanya sejuk tak terbayang. Kemana mau pergi terasa dekat sekali. Tak ada lagi rasa lelah otot menegang. Belum juga sadar bahwa diri telah mati. Hingga beberapa hari barulah sadar..oh jasad ini telah mati. Yang abadi tinggalah roh yang suci. Sementara yang durjana, meregang nyawa tiada yang peduli. Betapa sulit dan sakit meregang nyawanya sendiri, menjadi sekarat yang tak kunjung mati. Bingung kemana harus pergi, toleh kanan dan kiri semua bikin gelisah hati. Seram mengancam dan mencekam. Rasa sakit kian terasa meradang. Walau mengerang tak satupun yang bisa menolongnya. Siapapun yang hidup di dunia pasti mengalami dosa. Tuhan Maha Tahu dan Bijaksana tak pernah luput menimbang kebaikan dan keburukan walau sejumput. Manusia baru sadar, yang dituduh kapir belum tentu kapir bagi Tuhan, yang dianggap sesat belum tentu sesat menurut Tuhan. Malah-malah yang suka menuduh menjadi tertuduh. Yang suka menyalahkan justru bersalah. Yang suka mencaci dan menghina justru orang yang hina dina. Yang gemar menghakimi orang akan tersiksa. Yang suka mengadili akan diadili. Yang ada tinggalah rintihan lirih tak berarti, “Duh Gusti pripun kok kados niki…! Oleh sebab itu, hidup kudu jeli, nastiti, dan ngati-ati. Jangan suka menghakimi orang lain yang tak sepaham dengan diri sendiri. Bisa jadi yang salah malah pribadi kita sendiri. Lebih baik kita selalu mawas diri, agar kelak jika mati arwahmu tidak nyasar menjadi memedi.

12. WIRANGRONG

Hidup di dunia ini penuh dengan siksaan, derita, pahit dan getir, musibah dan bencana. Namun manusia bertugas untuk merubah semua itu menjadi anugrah dan bahagia. Manusia harus melepaskan derita diri pribadi, maupun derita orang lain. Manusia harus saling asah asih dan asuh kepada sesama. Hidup yang penuh cinta kasih sayang, bukan berarti mencintai dunia secara membabi-buta, namun artinya manusia harus peduli, memelihara dan merawat, tidak membuat kerusakan bagi sesama manusia lainnya, bagi makhluk hidup dan maupun jagad raya seisinya. Itulah nilai kebaikan yang bersifat universal. Sebagai wujud nyata hamemayu hayuning bawana, rahmatan lil alamin. Jangan lah terlambat, akan mengadu pada siapa bila jasad sudah masuk ke liang lahat (ngerong). Wirangrong, Sak wirange mlebu ngerong, berikut segala perbuatan memalukan selama hidup ikut dikubur bersama jasad yang kaku. Keburukannya akan diingat masyarakat, aibnya dirasakan oleh anak, cucu, dan menantu. Jika kesadaran terlambat manusia akan menyesal namun tak bisa lagi bertobat. Tidak pandang bulu, yang kaya atau melarat, pandai maupun bodoh keparat, yang jelata maupun berpangkat, tidak pandang derajat seluruh umat. Semua itu sekedar pakaian di dunia, tidak bisa menolong kemuliaan di akherat. Hidup di dunia sangatlah singkat, namun mengapa manusia banyak yang keparat. Ajalnya mengalami sekarat. Gagal total merawat barang titipan Yang Mahakuasa, yakni segenap jiwa dan raganya. Jika manusia tak bermanfaat untuk kebaikan kepada sesama umat, dan kepada seluruh jagad, merekalah manusia bejat dan laknat. Pakaian itu hanya akan mencelakai manusia di dalam kehidupan yang sejati dan abadi. Orang kaya namun pelit dan suka menindas, orang miskin namun kejam dan pemarah, orang pandai namun suka berbohong dan licik, orang bodoh namun suka mencelakai sesama, semua itu akan menyusahkan diri sendiri dalam kehidupan yang abadi. Datanglah penyesalan kini, semua yang benar dan salah tak tertutup nafsu duniawi. Yang ada tinggalah kebenaran yang sejati. Mana yang benar dan mana yang salah telah dilucuti, tak ada lagi secuil tabirpun yang bisa menutupi. Semua sudah menjadi rumus Ilahi. Di alam penantian nanti, manusia tak berguna tetap hidup di alam yang sejati dan hakiki, namun ia akan merana, menderita, dan terlunta-lunta. Menebus segala dosa dan kesalahan sewaktu hidup di planet bumi. Lain halnya manusia yang berguna untuk sesama di alam semesta, hidupnya di alam keabadian meraih kemuliaan yang sejati. Bahagia tak terperi, kemana-mana pergi dengan mudah sekehendak hati. Ibarat “lepas segala tujuannya” dan “luas kuburnya”. Tiada penghalang lagi, seringkali menengok anak cucu cicit yang masih hidup di dimensi bumi. Senang gembira rasa hati, hidup sepanjang masa di alam keabadian yang langgeng tan owah gingsir

Monday, 23 September 2013

Setangkai Asa

Bunda ku ingin cerita.....

Cerita tentang air mata yang tak jua reda.......

Cerita tentang sebuah nama.....

Nama yang selalu terselip dalam do'a......

Nama yang selalu ku damba.......


Bunda.......

Dalam diam itu pintaku.....

Dalam diam itu inginku.......

Dalam diam itu harapku.....

Thursday, 19 September 2013

Minoritas

Mencoba menutup mata akan sebuah realita..
Mencoba bersilat lidah seolah tak mau salah...
Memutar kata seolah kau lah segalanya...
Trik dan intrik diramu demi sebuah nama baik...

Aku adalah aku, dan aku bukanlah asu...
Kami adalah kami, yang akan memberontak jika terus disakiti...

Persatuan itu sampah
Kesatuan itu sampah..
Yang ada hanyalah kebersamaan penuh kemunafikan..
Canda tawa berbalut dusta....

Sunday, 8 September 2013

Minat Kemampuan dan Prestasi

Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari - hari. Agama merupakan pondasi utama seseorang untuk melakukan aktifitas kehidupannya. Karena dengan agama hidup kita akan terarah dan lebih barokah. Ilmu setinggi apapun tanpa memiliki landasan agama maka kehidupan yang kita lakukan akan serampangan. Seperti orang buta yang tak mampu melihat apa yang ada disekitarnya.

Disamping ilmu agama untuk menunjang kehidupan sehari - hari ilmu pengetahuan pun harus kita miliki. Ilmu pengetahuan tentang teknologi informasi adalah salah satunya. karena dengan ilmu pengetahuan dan informasi kita mampu bersaing dalam era globalisasi ini.

Dengan Ilmu Agama dan Ilmu pengetahuan dan informasi maka kita semua akan mampu menjadi manusia yang bermanfaat bagi bangsa negara dan agama.

Teknologi Informasi

Sejarah

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan secara lama karena Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.

Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).

Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan
Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). ". Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.

TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.

TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari meng-instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan Database informasi. Beberapa tugas yang TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan .

Di masa lalu, para (Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi) dan Asosiasi untuk mesin komputasi telah bekerjasama untuk membentuk akreditasi dan standar kurikulum untuk program degrees di Teknologi Informasi sebagai bidang studi dibandingkan dengan Ilmu Komputer and Sistem Informasi. SIGITE (Special Interest Group for IT Education) adalah kelompok kerja ACM untuk mendefinisikan standar ini. Pendapatan layanan TI di seluruh dunia sebesar $ 763.000.000.000 di tahun 2009.

Pertumbuhan dan kapasitas teknologi

Hilbert dan Lopez mengidentifikasi kecepatan eksponensial perubahan teknologi (semacam hukum Moore): mesin 'aplikasi-spesifik untuk menghitung kapasitas informasi per-kapita memiliki sekitar dua kali lipat setiap 14 bulan antara 1986-2007; kapasitas per-kapita di dunia komputer tujuan umum telah dua kali lipat setiap 18 bulan selama dua dekade yang sama, kapasitas telekomunikasi global per-kapita dua kali lipat setiap 34 bulan; kapasitas penyimpanan dunia per kapita yang dibutuhkan sekitar 40 bulan untuk menggandakan (setiap 3 tahun); dan informasi siaran per kapita telah dua kali lipat sekitar setiap 12,3 tahun.

Unit Kegiatan Mahasiswa Akakom

APA’AN SICH HMJ TI ITU ??

Teman – teman pasti gak tau apa itu HMJ TI ?? sebenarnya HMJ TI itu adalah singkatan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika. HMJ TI itu sendiri merupakan suatu lembaga kemahasiswaan yang dibentuk dari kristalisasi kesamaan dasar pemikiran dan aspirasi mahasiswa khususnya di jurusan Teknik Informatika di STMIK AKAKOM Yogyakarta. Nah sekarang pasti teman – teman dah tau kan apa’an itu HMJ TI jika kalian ingin lebih tau lagi tentang HMJ TI itu sendiri bisa langsung az maen ke markasnya HMJ TI yang bertempat di samping masjid STMIK AKAKOM Yogyakarta cari pintu yang ada lambang HMJ TI STMIK AKAKOM Yogyakarta

Cerita Tentang STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

http://www.akakom.ac.id
Profile STMIK AKAKOM
Dalam abad ke-20 ini dunia banyak diwarnai dengan berbagai kemajuan secara menakjubkan yang telah diciptakan oleh umat manusia, baik dibidang ilmu maupun teknologi. Menanggapi kondisi zaman seperti tersebut di atas, pada tanggal 30 Juni 1979 didirikan sebuah yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Widya Bakti, yang bertujuan mengembangkan dan menyebarluaskan informatika dan teknologi komputer di kalangan masyarakat indonesia melalui usaha pendidikan yang sistematis dan ilmiah. Yayasan tersebut mengelola sebuah akademi yang bernama Akademi Aplikasi Komputer, disingkat AKAKoM.
Terhitung mulai 1 Maret 1983, Akademi Aplikasi Komputer(AKAKOM), diubah menjadi Akadem Komputer dan Informatika AKAKOM. Selanjutnya terhitung mulai tanggal 2 Mei 1985, nama Akademi Komputer dan Informatika AKAKOM diubah dan dibakukan menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer(AMIK)AKAKOM.

Agar lembaga tersebut mampu menghasilkan tenaga-tenaga profesional maupun akademik yang lebih berbobot dalam bidang informatika dan komputer, maka sejak tanggal 8 Juni 1992, berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 262/DIKTI/Kep/1992, AMIK AKAKOM diubah bentuknya menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AKAKOM dengan status terdaftar bagi program sarjana dan status diakui bagi program diplomanya.

Saat ini program sarjana mempunyai program stusi Teknik Informatika dan Sistem Informasi dengan status akreditasi B dan pada program diploma mempunyai 3 program studi yaitu Manajemen Informatika(status Akreditasi A), Teknik Komputer(status Akreditasi B), dan Komputerisasi Akuntansi(status Akreditasi B).




Visi, Misi, Dan Tujuan STMIK AKAKOM
Visi
STMIK AKAKOM mempunyai visi untuk menjadi perguruan tinggi unggulan dalam bidang teknologi informasi yang bertumpu pada nilai-nilai dan etika kehidupan yang baik, benar, dan universal untuk mewujudkan peningkatan taraf hidup bangsa.

Misi
Adapun misinya adalah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dalam bidang komputer dan teknologi informasi yang berorientasi kepada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Tujuan
1. Terselenggaranya proses pendidikan yang tanggap dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi informasi dengan memadukan keunggulan akademik dan mutu profesi,
2. Terselenggaranya kegiatan penelitian untuk menghasilkan temuan baru, rekayasa, dan kajian yang berguna bagi pemberdayaan teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat,
3. Pemasyarakatan teknologi informasi sebagai prasarana kehidupan moderen.
4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi akademis dan atau profesional, yang beriman, bertaqwa, mandiri, kreatif, dan berkemampuan meningkatkan kualitasnya secara berkelanjutan,
5. Terwujudnya masyarakat modern yang berperan aktif dalam pembangunan nasional serta dalam membentuk masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera.

Alasan Memilih AkakomDengan melihat profil. Visi, Misi dan Tujuan tersebut tidak salah apabila kita memilih STMIK Akakom menjadi tempat kuliah kita. Bukan hanya kompetensi akademis yang bisa diperoleh dari kampus ini, tetapi juga menjadi manusia yang mampu berperan aktif dalam pembangunan nasional. Serta mampu menjadi mahasiswa yang tanggap, tangguh dan tanggon.

Yang Menarik dari STMIK AkakomTentu tidak perlu ditanya apa yang menarik dari kampus tercinta ini. Semuanya menarik, mulai dari perkuliahannya, program - programnya, kegiatan kemahasiswaannya dan semuanya menarik. Sehingga siapapun yang kuliah di sini akan merasa betah.



Alamat:
Jl. Raya Janti Karang Jambe no 143
Yogyakarta D.I.Y, 55198, Indonesia


Telepon:(0274) 486664
Fax:(0274) 486438
Ponsel:08191 6116 598